HOME   ABOUT   FACILITY   SERVICES   INFORMATION   ARTICLE   DOWNLOAD   WEB LINK   CONTACT

ARTICLE - AGAMA

Main Menu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1. MENSYUKURI NIKMAT ALLAH TA'ALA

Ma’assyirol muslimin, rahimakumullah

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhannahu wa Ta'ala yang telah menjadikan kita sebagai hamba-hambaNya yang beriman, yang telah menunjuki kita shiratal mustaqim, jalan yang lurus, yaitu jalan yang telah ditempuh orang-orang yang telah diberi ni’mat oleh Allah, dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada’ dan shalihin.

Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak untuk diibadahi kecuali Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasulullah, semoga shalawat dan salam selalu terlimpah kepada Nabi Muhammad, keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti petunjuk beliau dengan baik hingga hari kiamat.

Ma’assyirol muslimin, rahimakumullah

Saya mengajak kepada saudara - saudaraku kaum muslimin dan muslimat serta kepada diri saya sendiri, marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala selama sisa umur yang Allah karuniakan kepada kita, dengan berusaha semaksimal mungkin menjauhi larangan-laranganNya dan melaksanakan perintah-perintahNya dalam seluruh aktivitas dan sisi kehidupan. Sungguh kita semua kelak akan menghadap Allah sendiri-sendiri untuk mempertang-gungjawabkan seluruh aktivitas yang kita lakukan. Pada hari itu, hari yang tidak diragukan lagi kedatangannya, yaitu hari kiamat, Semoga dengan ketaqwaan itu kita mendapatkan kebahagiaan hidup didunia maupun diakhirat kelak. Dan hendaknya kita senantiasa membina ketaqwaan kita, sehingga jika kita harus meninggalkan dunia fana ini, kita mati dalam keadaan Islam. Mati dalam keaadaan khusnul khatimah.

Ma’assyirol muslimin, rahimakumullah

Syukur alhamdulillah pada hari ini kita masih diberi kesempatan untuk saling mengingatkan, betapa besarnya nikmat-nikmat yang telah dianugrahkan Allah kepada hamba-hambaNya, tidak terkecuali kita yang masih diberi kesehatan dan diberi panjang umur ini.

Begitu kita bangun pada dini hari, terasa badan jadi bugar, semangat dan tenaga kerja rasanya pulih dan kembali segar, dan ini salah satu karunia nikmat yang kadang tidak banyak direnungkan dan diperhatikan. Bukankah kita telah merasakan nikmatnya tidur sepanjang malam. Sekujur badan terbujur lemas, lena menerawang di alam mimpi, istirahat pulas menikmati tidur karunia Allah SWT, dan andaikata rasa kantuk itu tak kunjung tiba, berarti nikmatnya tidur tidak akan kita rasakan, apa yang terjadi? Betapa gelisahnya perasaan ini, badan terasa gerah, sampai sampai ada yang mengkonsumsi obat penenang agar bisa tidur nyenyak , ini baru sisi kecil dari kehidupan ummat manusia.

Coba kita simak firman Allah dalam surah  Ibrahim ayat 34:

yang Artinya: “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah tidaklah dapat kamu menghitungnya.”


Walau sesungguhnya kita patut wajib menyadari segala sesuatu yang telah dianugrahkan Allah kepada kita dari berbagai bentuk dan macam nikmat, nah cobalah kita buktikan Firman Allah tersebut di atas.

Ma’assyirol muslimin, rahimakumullah

Marilah kita layangkan pandangan kita ke sekeliling lingkungan, bahwasanya setiap makhluk yang hidup di atas permukaan bumi Allah ini sangat tergantung kepada komponen udara yang telah disediakan oleh Sang Maha Pencipta .

Di dalam udara atau hawa, padanya dijumpai berbagai unsur gas, gas oksigen, nitrogen, hidrogen, helium, karbon dioksida, argon, kripton dan gas-gas mulia lainnya yang kecil jumlahnya. Jadi sesungguhnya sama sekali tidak ada pabrik gas, karena manusia tak mampu membuat gas. Yang ada hanyalah pabrik memisah-misahkan gas dengan perbedaan titik didih masing-masing gas.

Dari hasil penyelidikan cerdik pandai bahwa pada udara tersebut ditemui dalam prosentase unsur-unsur gas yang seimbang sebagaimana yang diperlukan oleh umat manusia dan makhluk-makhluk lainnya.
Salah satu unsur gas yang sangat berpotensi bagi hidup dan kesehatan manusia adalah gas oxygen. Kebutuhan seorang manusia dalam memenuhi kesehatan memerlukan gas oxygen setiap harinya antara 18-20 %. Allah telah mengatur sedemikian rupa dengan pasti bahwa di dalam udara yang kita hirup saat ini persis dalam prosentase antara 18-20 %. Andai kata lebih tinggi dari prosentase tersebut, maka suhu udara gerah, panas dan akibatnya mudah terpicu timbulnya kebakaran dimana -mana, dan sebaliknya bila jauh di bawah prosentase tersebut maka yang akan terjadi adalah penduduk susah bernafas, tersengal-sengal karena pernafasan kita terganggu oleh zat lemas yang memenuhi lingkungan hidup kita dan besar kemungkinan keluhan akan berkepanjangan seperti yang telah kita alami beberapa waktu lalu merambahnya asap dipenjuru Asia. Allahu Akbar .!

Ma’assyirol muslimin, rahimakumullah

Untuk lebih meyakinkan diri kita, apa yang dikemukakan tadi, patutlah diketahui, bahwa seorang manusia sehat dewasa dalam keadaan normal, dalam satu menit kurang lebih 20 (Dua Puluh) kali bernapas. Satu kali bernafas  kurang lebih ½ ( Setengah ) liter udara masuk ke dalam rongga-rongga pernapasan, ini berarti semenit akan menghirup kurang lebih 10 liter udara. Kalau sehari semalam (24 jam) kita akan mengkonsumsi (10 x 24 x 60 ) = 14.400 liter udara, atau dengan kata lain kita telah menggunakan gas oxygen murni (100%) sebanyak 20% dari 14.400 liter udara , yaitu  2.880 liter oxygen murni seharinya .

Berapa besarkah nilai ekonominya?

Ma’assyirol muslimin, rahimakumullah

Saat ini umum dipasarkan satu tabung oxygen , misal Merk Xenos harganya ± Rp. 40.000 yang isinya   8 liter, kadar oxygen antara 97-99% berarti nilai tiap liternya adalah  40.000 : 8 adalah kurang lebih   Rp. 5000 perliter .

Ini berarti seseorang manusia sehat cuma-cuma alias gratis telah menghabiskan gas oxygen setiap harinya dengan nilai 2.880 kali Rp. 5.000 sama dengan Rp. 14.400.000,- kalau sebulan nilainya menjadi Rp. 432.000.000,-  dan kalau setahun menjadi Rp. 5.184.000.000

Nah kalau kita ingin lebih mendalaminya lagi seberapa besar nikmat oxygen yang telah kita hirup selama hidup atau pada usia kita saat ini misalnya 40 tahun, 50 tahun atau 60 tahun rata-rata kita semua yang masih hidup, maka jika dihitung dalam nilai rupiah saat ini menjadi milyaran rupiah, begitu besarnya nikmat Allah kepada hambaNya dan masih sebagian kecil nikmat yang baru kita perhatikan, belum lagi nikmat organ tubuh , panca indra dsb. Itupun baru kalau kita sendiri , bagaimana dengan anak kita, isteri kita / suami kita ?

Oleh karena itu dalam surat Ar-rahman, Allah Subhannahu wa Ta'ala mewanti-wanti kepada hambaNya dengan mengulang-ulang 31 kali peringatan bagi umat manusia dengan firmanNya:

yang Artinya: “NikmatKu manakah lagi yang kamu dustakan.”

Marilah kita bersama-sama meluangkan waktu merenung sejenak di tengah kesibukan mencari nafkah betapa besar karunia Allah kepada diri kita, keluarga kerabat kita, bangsa kita dan hamba Allah pada umumnya.

Sebagaimana yang telah kita ketahui dengan nyata sisi-sisi kecil atas nikmat yang telah kita rasakan bernilai sekian besarnya apalagi dalam mengarungi hidup ini, masih akan mengenyam nikmat-nikmat lainnya berupa nikmat kelapangan rizki, nikmat berkeluarga, nikmat kebahagiaan, nikmat kepuasan hidup dan masih setumpuk nikmat lainnya yang sukar menyebutkannya satu persatu.

Sebagai hasil renungan kita atas nikmat ini tentunya menimbulkan kesadaran dari lubuk hati yang dalam, kemudian dituangkan dalam bentuk kesyukuran, dan kesyukuran ini tidaklah punya arti sama sekali jika hanya dalam bentuk lisan semata.

Mensyukuri karunia Allah harus berupa pengakuan hati kepada kebesaran dan keagungan Allah dalam sikap dan tindakan nyata, berupa membantu hajat hidup orang-orang yang dalam kesempitan, menghibur orang-orang yang dalam kesedihan, orang yang terkena musibah, membantu mereka yang membutuhkan pertolongan, meyantuni anak-anak yatim dan fakir miskin, dengan kata lain menjalankan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya . Janganlah berdalih tidak mampu sementara rizki terus mengalir masuk, penuhilah telapak tangan fakir miskin yang sedang mengulas dada karena tipisnya / karena ketiadaan makanan hingga kelaparan berkepanjangan, ceritakanlah, kabarkanlah dan sebarkanlah kepada orang lain betapa nikmat Allah yang telah kita rasakan, ulangilah berkali-kali syukur ini kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala.

Ma’assyirol muslimin, rahimakumullah

Realisasi rasa syukur tersebut, bukanlah suatu perbuatan yang sia-sia, tapi dengan demikian akan mempertebal Iman dan Takwa kepada Sang Maha Pencipta, dan yang terpenting kita akan terhindar dari murka dan siksaan Allah seperti FirmanNya dalam surat Al-An’am ayat 46

yang Artinya : Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan serta menutup hatimu, siapakah Tuhan selain Allah yang Kuasa mengembalikannya kepadamu?" perhatikanlah bagaimana ( Kami ) berkali-kali memperlihatkan tanda-tanda kebesaran (Kami), Kemudian mereka tetap berpaling (juga).

Satu hal lagi yang lebih membesarkan hati kita yakni adanya jaminan Allah Subhannahu wa Ta'ala bagi hambaNya dengan firmanNya dalam surat Ibrahim ayat 7: 

yang Artinya: “Jika kalian bersyukur niscaya Aku tambahkan bagimu beberapa kenikmatan, dan jika kamu sekalian mengingkarinya ingatlah siksaKu sangat pedih.”

Marilah kita memohon kehadirat Allah Subhannahu wa Ta'ala semoga Allah menjauhkan kita dari perbuatan kufur nikmat dan memberikan limpahan karunia agar kita tetap termasuk dalam golongan orang-orang yang tahu mensyukuri nikmatNya.

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang selalu bertaubat  dan selalu mensyukuri nikmatMu ,mudahkanlah rizki -rizki kami, lancarkanlah urusan-urusan kami serta jagalah keadaan-keadaan kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan do’a.

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk hamba-hamba Mu yang pandai beristighfar. Dan karuniakanlah kepada kami buahnya, di dunia maupun di akherat. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan do’a. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Amin Ya Robbal Alamien.

 

 

2. JANGANLAH BERBUAT DZALIM

Ma’assyirol muslimin, rahimakumullah

Pertama - tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhannahu wa Ta'ala yang telah menjadikan kita sebagai hamba-hambaNya yang beriman, yang telah menunjuki kita shiratal mustaqim, jalan yang lurus, yaitu jalan yang telah ditempuh orang-orang yang telah diberi ni’mat oleh Allah, dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada’ dan shalihin.

Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak untuk diibadahi kecuali Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasulullah, semoga shalawat dan salam selalu terlimpah kepada Nabi Muhammad, keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti petunjuk beliau dengan baik hingga hari kiamat.

Ma’assyirol muslimin, rahimakumullah

Syukur alhamdulillah pada hari ini kita masih diberikan kesehatan , diberi panjang umur .

Banyak diantara kita yang tahun lalu masih hadir ditengah - tengah kita , masih diberikan kesehatan , masih bertemu dengan kita , namun pada saat ini tidak bisa berkumpul lagi , karena telah dipanggil menghadap oleh Allah SWT

Ma’assyirol muslimin, rahimakumullah

Marilah kita berusaha sekuat tenaga agar kita menjadi hamba Allah yang  Muttaqien , hamba Allah yang bertaqwa yang merupakan derajat hamba Allah yang paling tinggi disisi Nya.

Kalau di Negara Indonesia tercinta ini kedudukan yang paling tinggi yaitu MPR , Presiden , DPR dan Pejabat tinggi yang sederajat lainnya,

Akan tetapi disisi Allah , sesungguhnya yang paling mulya disisi Alah yaitu mereka yang paling bertaqwa  .

Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. ( Al-Hujurat : 13 )

Ma’assyirol muslimin, rahimakumullah

Sebagai hamba Allah , didunia ini kita dalam beribadah mempunyai dua dimensi hubungan , yaitu : Hablumminallah ( Hubungan dengan Allah ) dan Hablumminannas ( Hubungan dengan sesama manusia / sesama makhluk Allah )

Segala amal yang kita lakukan , yang baik akan mendapatkan pahala , ganjaran dari Allah SWT , sedang yang tidak baik , tidak sesuai tuntunan agama , maka akan mendapatkan dosa dari amal yang kita lakukan , dan kita dianjurkan untuk senantiasa memohon ampun / bertobat atas dosa dosa yang kita lakukan , dan Allah sungguh maha pengampun , dan akan mengampuni dosa dosa kita , bila kita benar - benar memohon ampun dan bertobat secara sungguh sungguh , namun jika kesalahan / dosa itu kita lakukan kepada sesama kita , saudara kita ( Hablumminannas ), Alah tidak akan mengampuni kesalahan yang kita lakukan sebelum kita memohon maaf kepada sesama kita , kepada saudara kita yang telah kita dholimi , kepada saudara yang kita aniaya , kepada saudara yang kita sakiti tersebut

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu , Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Barangsiapa yang disisinya ada sesuatu perbuatan dzalim (penganiayaan ) kepada saudaranya, baik yang mengenai kepemimpinan ( kebenaran , keadilan ) saudaranya itu ataupun sesuatu yang lain, maka hendaklah meminta kehalalannya pada hari ini - semasih di dunia, sebelum tidak lakunya uang dinar dan dirham. Jikalau - tidak meminta kehalalannya sekarang ini, maka jikalau yang menganiaya itu mempunyai amal shalih, diambillah dari amal shalihnya itu sekadar untuk melunasi penganiayaannya, sedang jikalau tidak mempunyai kebaikan samasekali, maka diambillah dari keburukan - keburukan orang yang dianiayanya itu, lalu dibebankan kepada yang menganiayanya tadi." (Riwayat Bukhari)

Menganiaya itu adalah benar - benar besar dosanya dan doanya orang yang dianiaya itu tidak akan ditolak oleh Allah , yakni pasti dikabulkan sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam :

"Takutlah pada doanya orang yang dianiaya, sekalipun ia itu kaf'ir karena sesungguhnya saja tidak ada tabir yang menutup antara doa orang itu dengan Allah."

Ma’assyirol muslimin, rahimakumullah

Nabi Muhammad s.a.w. saat berdiri berkhutbah di depan orang banyak, kemudian menyebutkan kepada mereka bahwasanya jihad fi-sabilillah dan beriman kepada Allah itu adalah seutama utamanya amalan. Kemudian ada seorang lelaki berdiri dan berkata: "Ya Rasulullah, bagaimana pendapat Tuan, jikalau saya terbunuh dalam peperangan fi-sabilillah, apakah semua kesalahan saya akan dihapuskan-?" Beliau s.a.w. menjawab: "Benar, jikalau engkaudibunuh fi-sabilillah itu dalam keadaan sabar, mengharapkan keridhaan Allah, sedang maju dan tidak mengundurkan diri." Selanjutnya Rasulullah s.a.w. bertanya lagi : "Apa yang akan kau katakan sekarang?" Orang itu berkata lagi: "Bagaimanakah pendapat Tuan, jikalau saya terbunuh dalam peperangan fi-sabilillah? Apakah semua kesalahan saya dihapuskan?" Beliau s.a.w. menjawab: "Benar demikian, asalkan engkau dalam keadaan sabar, mengharapkankeridhaan Allah, sedang maju dan tidak mengundurkan diri, kecuali pula kalau engkau mempunyai tanggungan hutang, karena sesungguhnya Jibril mengatakan hal itu kepadaku." (Riwayat Muslim)

Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhu , Bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya kezaliman itu akan mendatangkan kegelapan - kegelapan pada hari kiamat kelak

Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu : Bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Janganlah kamu saling membenci, saling mendengki dan saling bermusuhan, tetapi jadilah kamu hamba - hamba Allah yang bersaudara , Tidak halal seorang muslim mendiamkan (tidak menyapa) saudaranya lebih dari tiga hari

Dalam Hadis di atas ada suatu keterangan yang jelas bahwa sekalipun berjihad fisabilillah sampai mati syahid itu, pahalanya amat besar sekali di sisi Allah, namun tidak dapat menghapuskan tanggungan perihal haknya sesama manusia seperti hutang , berbuat dzolim dsb. Jadi selama hutangnya itu belum dilunasi atau direlakan oleh yang memberi hutang, selama perbuatan dzolim itu belum dimaafkan , belum dimintakan maaf kepada yang di dzolimi , tetap masih akan diperhitungkan di akhirat nanti sebagai suatu dosa yang menjadi bebannya. Jadi yang dapat dihapus hanyalah hak - haknya Allah yang berupa dosa - dosa kepada Allah,  Inilah yang insya Allah akan diampuni.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :


“Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?” Mereka menjawab: “Orang yang bangkrut di kalangan kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak pula memiliki harta / barang.” Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat , pahala puasa , dan pahala zakat . Namun ia juga datang dengan membawa dosa kedzaliman . Ia pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan harta si anu, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang itu. Maka sebagai tebusan atas kedzalimannya tersebut, diberikanlah di antara kebaikannya kepada si ini, si anu dan si itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibagi - bagikan kepada orang - orang yang didzaliminya sementara belum semua kedzalimannya tertebus, diambillah kejelekan / kesalahan yang dimiliki oleh orang yang didzaliminya lalu ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim)

Ma’assyirol muslimin, rahimakumullah

Di dunia ini, mungkin banyak orang - orang yang merasa kuat dapat membebaskan diri mereka dari jeratan hukum akibat perbuatan dzalim mereka terhadap orang lain, baik berupa hutang, membunuh tanpa alasan yang dibenarkan oleh Allah, mencaci maki orang lain dan sebagainya, namun tidak demikian dengan hukum dan keadilan yang Allah tegakkan di hari kiamat kelak, pada saat itu tidak seorang - pun yang dapat membebaskan diri dari kesalahannya selama di dunianya dia tidak pernah bertaubat dan menyesalinya, orang yang mereka dzalimi datang kehadapan Allah mengadukan kedzaliman orang tersebut sambil berkata : wahai Tuhan - ku tanyakan kepada orang ini (yang telah membunuhku) kenapa dia telah membunuhku di dunia? , (kenapa dia telah memfitnahku di dunia?) , (kenapa dia telah mengejek dan memaki - makiku di dunia?) dan sebagainya, sehingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berwasiat kepada ummatnya dengan sabdanya : Barangsiapa disisinya ada perbuatan dzalim terhadap saudaranya, maka hendaklah ia meminta dihalalkan ( dimaafkan ) sekarang sebelum datang hari yang tidak berlaku pada saat itu emas atau perak. sebelum diambil darinya kebaikannya untuk membayar kedzalimannya terhadap saudaranya, dan jika dia tidak mempunyai kebaikan, maka dibebankan kepadanya keburukan saudaranya itu kepadanya. ( HR.Bukhari ).

Oleh karena itu, segeralah kita membebaskan diri kita dari mendzalimi orang lain, penuhilah setiap yang mempunyai hak akan haknya, dan jangan menunggu hari esok karena tidak seorangpun yang mengetahui akan keberadaannya di esok hari , kapan kita mati ? , tidak ada pemberitahuan , apa itu usia belia, muda , tua , jikalau Allah akan mencabut ruh kita , saat itu pula Malaikat Izroil akan mendatangi kita untuk melakukan tugasnya

Firman Allah dalam Surat Yunus : 49

Apabila telah datang ajal mereka , maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) mendahulukan (nya)

Untuk itu  , marilah kita saling memaafkan , meminta maaf atau saling bermaaf - maafan itu tidak harus menunggu saat idul fitri , akan tetapi begitu kita ingat berbuat kesalahan , segeralah meminta maaf kepada orang yang kita salahi

Ma’assyirol muslimin, rahimakumullah

Mudah - mudahan apa yang yang saya sampaikan bisa bermanfaat dan mudah - mudahan Allah memberikan ampunan , hidayah dan inayahnya kepada kita semua , kita dijadikan termasuk hambanya yang muttaqin , selamat / bahagia didunia dan di akherat , amien.

Apa yang saya sampaikan , kalau benar itu datangnya dari Allah SWT  dan kalau salah itu datangnya dari diri saya sendiri .

Mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan.

 

 

 

3. BAGI ORANG MUSLIM, SHOLAT SEBAGAI KEWAJIBAN ATAUKAH KEBUTUHAN ?

Ma’assyirol muslimin, rahimakumullah

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhannahu wa Ta'ala yang telah menjadikan kita sebagai hamba-hambaNya yang beriman, yang telah menunjuki kita shiratal mustaqim, jalan yang lurus, yaitu jalan yang telah ditempuh orang-orang yang telah diberi ni’mat oleh Allah, dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada’ dan shalihin.

Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak untuk diibadahi kecuali Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasulullah, semoga shalawat dan salam selalu terlimpah kepada Nabi Muhammad, keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti petunjuk beliau dengan baik hingga hari kiamat.

Ma’assyirol muslimin, rahimakumullah

Pada kesempatan kali ini, saya mengajak kepada kita semua dan kepada diri saya sendiri, marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala selama sisa umur yang Allah karuniakan kepada kita, dengan berusaha semaksimal mungkin menjauhi larangan-laranganNya dan melaksanakan perintah-perintahNya dalam seluruh aktivitas dan sisi kehidupan. Sungguh kita semua kelak akan menghadap Allah sendiri-sendiri untuk mempertang-gungjawabkan seluruh aktivitas yang kita lakukan. Pada hari itu, hari yang tidak diragukan lagi kedatangannya, yaitu hari kiamat, Semoga dengan ketaqwaan itu kita mendapatkan kebahagiaan hidup didunia maupun diakhirat kelak. Dan hendaknya kita senantiasa membina ketaqwaan kita, sehingga jika kita harus meninggalkan dunia fana ini, kita mati dalam keadaan Islam. Mati dalam keaadaan khusnul khatimah.

Kaum Muslimin Rahimakumullah.

Allah Berfirman Dalam S Al-Baqarah : 197

Artinya: “Dan berbekallah kalian, karena sebaik-baik bekal adalah taqwa, dan bertaqwalah kepadaKu wahai orang-orang yang menggunakan akalnya.”   ( QS Al-Baqarah : 197 )

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Kita hidup bukanlah semata-mata mementingkan urusan dunia, sebab urusan ukrawi adalah lebih penting. Kehidupan dunia terbatas oleh usia dan waktu dan kelak pada saatnya kita akan kembali ke alam yang tiada terbatas waktu. Semua amal perbuatan kita selama di dunia akan diminta pertanggungjawabannya, karena amal perbuatan tersebut merupakan tabungan akhirat.

Kebahagiaan dunia dapat diperoleh melalui keuletan berusaha dan dapat dinikmati hasilnya selagi hidup, baik berwujud materi kebendaan maupun yang hanya dirasakan oleh perasaan batin. Sebaliknya kebahagiaan akhirat tidak nampak sekarang, namun dapat dicapai dengan jalan mengikhlaskan diri dalam Ibadat khusu’ dalam shalat serta menjauhi semua yang dibenci oleh Allah Subhannahu wa Ta'ala .

Ma’assyirol muslimin, rahimakumullah

Bila suara adzan bergema, untuk menyeru manusia memenuhi panggilan Illahi.

Apabila suara adzan masuk ke dalam hati orang yang benar-benar beriman, spontan hatinya akan gemetar dan takut, terbayang segala ke Maha Besaran dan ke Maha Kuasaan Allah Subhannahu wa Ta'ala. Maka dengan hati yang penuh takut dan ikhlas, ia penuhi panggilan dari Allah, ia tinggalkan semua urusan dunia untuk sujud menghadap Illahi.

Firman Allah dalam Al-Qur’an:

Artinya: “Dan tidaklah mereka disuruh, kecuali supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepadaNya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah yang lurus.” (Al-Bayyinah: 5).

Berbeda sekali dengan orang yang jauh dari hidayah dan taufik Allah Subhannahu wa Ta'ala .

Suara adzan dianggapnya sebagai suara yang biasa, gema adzan tak sedikitpun mengetuk hatinya untuk memenuhi panggilan Allah. Ibarat kata, masuk telinga kiri keluar telinga kanan, tanpa memberikan kesan dan bekas sedikitpun juga pada dirinya. Telinganya sudah tuli dengan panggilan Allah, mata hatinya sudah buta dengan seruan adzan. Begitulah hati orang yang sudah tertutup dari Inayah dan Hidayah Allah Subhannahu wa Ta'ala .

Firman Allah dalam Al-Qur’an:

Artinya: “Menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya maka kelak mereka akan menemui kesesatan.” (Maryam: 59).

Orang yang sombong, bukan saja orang yang memamerkan kekayaan, bukan pula orang yang membanggakan jabatan dan sebagainya. Tetapi juga orang yang tidak mengerjakan shalatpun bisa dikatakan orang yang paling sombong. Mengapa tidak?

Bukankah Allah Subhannahu wa Ta'ala , yang telah menjadikan dirinya dari segumpal darah dan daging hingga menjadi manusia.

Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala :

Artinya: “Dirikanlah shalat untuk mengingatku.”

Dari ayat di atas, kita diwajibkan oleh Allah untuk men-dirikan shalat dengan tujuan mengingatNya. Karena dengan shalatlah kita coba mendekatkan diri dan selalu mengingat Allah, dalam keseharian kita, dan inipun adalah kewajiban bagi kita sebagai seorang muslim.

Firman Allah dalam Al-Qur’an:

Artinya: “Tidakkah Aku jadikan Jin dan Manusia kecuali untuk menyembahKu”

Berdasarkan ayat di atas, maka merupakan kewajiban kita untuk mengabdi dan menyembah hanya kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala . Dengan menunaikan shalat lima waktu dalam sehari semalam sebagai tanda pengabdian kita kepada Allah Al-Khalik.

Ma’assyirol muslimin, rahimakumullah

Kalau sholat itu dilaksanakan dengan benar rukun dan syariatnya tentulah sholat itu dapat mencegah perbuatan keji dan munkar

Artinya: “Sungguh shalat itu dapat mencegah perbuatan keji dan munkar. Sedangkan mengingat Allah amat besar (manfaatnya) Allah tahu apa yang kamu perbuat.” ( Al-Ankabut : 45 )

Dari Anas bin Malik Rosulullah SAW bersabda

Artinya : Amalan yang pertama kali dihisab dari seseorang pada hari kiamat kelak adalah Shalat , Jika shalatnya itu baik, akan baik pula seluruh amalnya dan jika shalatnya itu rusak, akan rusak pula seluruh amalnya .

Mari kita merenung , mengapa sholat begitu penting hingga dikhisab paling awal dan sebagai parameter / tolok ukur / standard dari amalan yang lain . Ada beberapa alasan yang mungkin bisa menjawab pertanyaan ini , diantaranya mungkin karena begitu pentingnya Sholat sehingga perintah sholat merupakan perintah yang langsung ditujukan kepada Nabi Muhammad tanpa melalui perantaraan Malaikat Jibril

Ma'assyirol muslimin rahimakumullah

Kalau kita simak gerakan dalam sholat, bahwa gerakan sholat 1 (satu) rokaat itu berjumlah 360 derajat ( dari berdiri ke rukuk : 90o  , dari berdiri (setelah rukuk) ke sujud : 90o + 45o  ; dari duduk diantara 2 sujud ke sujud : 90o  + 45o, Jadi total : 90o + 90o + 45o + 90o + 45o = 360o = Lingkaran = Putaran = Berputar )

 

Firman Allah SWT dalam Al-Quran, Surat Yusuf , Ayat 4 :  

4. (ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku [*], Sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan, kulihat semuanya sujud kepadaku."

[*] Bapak Yusuf a.s. ialah Ya'qub putera Ishak putera Ibrahim a.s.

Bintang , Matahari dan Bulan Bersujud = Bintang , Matahari dan Bulan Berputar

Artinya :

Bulan berputar , bulan sholat , bulan bertasbih kepada Allah SWT

Matahari berputar , matahari sholat , matahari bertasbih

Bintang berputar , bintang sholat , bintang bertasbih

Bumi berputar , bumi sholat , bumi bertasbih

Planet berputar , planet sholat , planet bertasbih

Atom berputar , atom sholat , atom bertasbih

dll

Apa yang terjadi kalau misalkan bulan / matahari / bumi  tidak berputar? Matahari mestinya terbit dari timur , karena tidak berputar / berhenti berputar kemudian terbit dari barat, maka apa yang terjadi?, yang terjadi adalah kehancuran ? , kiamat ?

Demikian juga apa yang terjadi jika kita tidak sholat? kehancuran?

Jadi sholat sebenarnya kebutuhan kita ? atau kewajiban kita ? ,

Kebutuhan kita dan kewajiban kita sebagai hamba Allah , karena kita sholat / tidak sholat , keagungan , kemuliaan Allah SWT tidak berkurang sedikitpun

Tapi jika kita tidak sholat , maka kita mengalami kehancuran --> hancur , rusak , tidak berwujud

Kalau sudah hancur , rusak, tidak berwujud, apalagi yang mau dilihat ?

Demikian Rosulullah bersabda kalau rusak sholatnya , rusaklah semua amalannya dan kalau baik sholatnya , baiklah semua amalannya

Dan juga sholat adalah tiang agama , barang siapa yang  menjalankan sholat juga berarti menegakkan Agama dan barang siapa meninggalkan sholat juga berarti merobohkan agama.

Ma'assyirol muslimin rahimakumullah

Planet / benda ruang angkasa yang masih hidup , berputar , bertasbih kepada Allah, Jika Planet / benda ruang angkasa itu tidak berputar , berarti planet / benda ruang angkasa tersebut mati.

Untuk itu sholat jenazah tidak ada gerakan rukuk dan sujud , tidak ada gerakan berputar

Oleh sebab itu selama kita masih hidup diwajibkan untuk sholat , tidak bisa berdiri dengan duduk , tidak bisa duduk dengan berbaring , bahkan terakhir cukup dengan isarat

Jika sudah mati / meninggal dunia, baru tidak ada kewajiban sholat

Bagaimana dengan Sholat Gerhana ( Sholat Kusufain ) ?

Sholat gerhana ditandai dengan dua kali ruku' ( 2 rokaat, masing masing rokaat dengan dua kali ruku') 2 x rukuk = 2 x 90o = 180o = garis lurus

Jadi gerhana itu satu garis lurusnya 3 benda angkasa yaitu Matahari , Bulan dan Bumi

 

Bahkan saat kita Thawaf , berputar mengelilingi Ka’bah ( Baitullah) 7 (tujuh) kali, aturannya pun diberlakukan sebagaimana kita sholat, harus dalam keadaan suci, tidak boleh dalam keadaan berhadats kecil maupun berhadats besar.

Wallahu ‘alam …………………..

Kaum Muslimin Rahimakumullah.

Marilah kita jaga diri kita , keluarga kita , kita ajari anak anak kita untuk mendirikan / melaksanakan sholat . Bukankah anak adalah amanat Allah, menyia-nyiakan amanat adalah perbuatan dosa. Maka hendaklah kita jaga anak serta keluarga kita,seperti firman Allah Subhannahu wa Ta'ala :

Artinya: “Jagalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka.”

Dari penjelasan di atas kita dapat mengambil pelajaran, hendaknya kita merasa khawatir kalau-kalau kita kelak menjadi orang-orang yang menyia-nyiakan shalat.

Kitapun hendaknya selalu memohon kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala agar anak-cucu kita menjadi orang-orang yang berbahagia di dunia dan di akhirat, tetap mendirikan shalat dan janganlah kiranya mereka kelak menjadi orang-orang yang hanya menurutkan hawa nafsunya belaka.

Sekali lagi marilah kita lebih meningkatkan ibadah shalat dengan mengajak anak cucu dengan segenap keluarga agar kita termasuk orang yang memperoleh janji Allah yakni kebahagiaan di dunia dan di akhirat, karena baik buruknya anak-cucu kita tergantung ikhtiar orang tua dalam mendidik dan membinanya

Mudah-mudahan kita kaum muslimin, selalu diberi petunjuk dan diberikan kekuatan iman, agar senantiasa mampu mengerjakan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.

Amin, Amin, Ya robbal alamin.

 

 

  1. Mewaspadai AIDS " Beware Of AIDS"

  2. Tips dan Trik Kumpulan Tombol Pintas Microsoft Word

  3. Mensyukuri Nikmat Allah Ta'ala

  4. Janganlah Berbuat Dzalim

  5. Bagi Orang Muslim, Sholat Sebagai Kewajiban Ataukah Kebutuhan ?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



 

 

 

     
 
Design By : Dr. H. Rohmat Pujo Santoso