HOME   ABOUT   FACILITY   SERVICES   INFORMATION   ARTICLE   DOWNLOAD   WEB LINK   CONTACT

PROFIL INDIKATOR MUTU

Main Menu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PROFIL INDIKATOR MUTU RSD BALUNG KABUPATEN JEMBER

TERDIRI DARI :

  • 6 SASARAN KESELAMATAN PASIEN
      1. ANGKA KEPATUHAN PEMASANGAN GELANG IDENTIFIKASI PADA PASIEN RAWAT INAP
      2. KEPATUHAN PENANDATANGANAN LEMBAR KOMUNIKASI VIA TELEPON OLEH DOKTER PEMBERI INSTRUKSI DALAM 1X24 JAM.
      3. PELABELAN HIGH ALERT PADA OBAT HIGH ALERT
      4. ANGKA KEPATUHAN DOKTER BEDAH MEMBERIKAN MARKER SITE DI RAWAT INAP.
      5. KEPATUHAN TERHADAP CUCI TANGAN DOKTER DI RAWAT INAP.
      6. KELENGKAPAN PENGKAJIAN RISIKO PASIEN JATUH PADA PASIEN RAWAT INAP
  • 11 AREA KLINIS
        1. ANGKA KELENGKAPAN PENGISIAN PENGKAJIAN AWAL MEDIS OLEH DOKTER PADA REKAM MEDIS PASIEN DALAM 24 JAM SEJAK PASEIN MASUK RAWAT INAP
        2. PELAPORAN NILAI KRITIS LABORATORIUM  KURANG DARI 1 JAM
        3. PENGULANGAN PEMERIKSAAN FOTO RONTGEN
        4. KEPATUHAN MELAKSANAKAN PROSES TIME OUT PADA PASIEN PRE OPERASI ELEKTIF DI KAMAR OPERASI
        5. PEMBERIAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS 30-60 MENIT SEBELUM INCISI PADA OPERASI ELEKTIF
        6. PENGGUNAAN OBAT RASIONAL OLEH DOKTER SPESIALIS DI RAWAT JALAN
        7. ANGKA KELENGKAPAN PENGISIAN INFORMED CONSENT ANESTESI
        8. ANGKA KETERLAMBATAN PENYEDIAAN DARAH UNTUK OPERASI ELEKTIF
        9. KELENGKAPAN PENGISIAN INFORMED CONSENT TINDAKAN BEDAH
        10. INFEKSI DAERAH OPERASI (IDO) BERSIH
        11. -
  • 9 AREA MANAJEMEN
        1. KETERSEDIAAN OBAT EMERGENSI DI TROLI EMERGENSI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
        2. PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN KE TIM KESELAMATAN PASIEN < 2X24 JAM
        3. KEJADIAN TERTUSUK LIMBAH BENDA TAJAM INFEKSIUS
        4. UTILITASI RUANG GRAHA MEDICAL CARE (GMC) / PAVILIUN
        5. INDEX KEPUASAN PASIEN DI RAWAT JALAN
        6. INDEX KEPUASAN KARYAWAN
        7. DEMOGRAFI PASIEN DARI 10 BESAR KASUS RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN
        8. RASIO PENERIMAAN OPERASIONAL DENGAN BIAYA OPERASIONAL
        9. KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI I NSTALASI GIZI
  • 5 INTERNATIONAL LIBRARY MEASURE
        1. PENGGUNAAN ASPILET PADA KASUS AKUT MYOCARD IINFARK (AMI)
        2. PENGGUNAAN FUROSEMIDE PADA KASUS HEART FAILURE (HF)
        3. PENGGUNAAN CT SCAN PADA KASUS STROKE
        4. PREVALENSI ULCUS DECUBITUS
        5. ASI EKSKLUSIF

 

INDIKATOR NASIONAL MUTU (INM) RUMAH SAKIT

  1. Indikator Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan yang selanjutnya disebut Indikator Mutu adalah tolok ukur yang digunakan untuk menilai tingkat capaian target mutu pelayanan kesehatan di praktik mandiri dokter dan dokter gigi, klinik, pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit, laboratorium kesehatan, dan unit transfusi darah.
  2. Mutu Pelayanan Kesehatan adalah tingkat layanan kesehatan untuk individu dan masyarakat yang dapat meningkatkan luaran kesehatan yang optimal, diberikan sesuai dengan standar pelayanan, dan perkembangan ilmu pengetahuan terkini, serta untuk memenuhi hak dan kewajiban pasien
  3. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.

Tujuan

Pengaturan Indikator Mutu digunakan sebagai acuan bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Dokter Gigi, Klinik, Puskesmas, Rumah Sakit, Laboratorium Kesehatan, dan UTD dalam pelaksanaan pengukuran dan evaluasi mutu pelayanan kesehatan sesuai dengan Indikator Mutu yang ditetapkan

Kriteria Pemilihan Indikator

Pemilihan indikator dilakukan berdasarkan hasil konsensus dengan memperhatikan beberapa kriteria berdasarkan Handbook for National Quality Policy and Strategy (2018) sebagai berikut:

  1. Sejalan dengan program prioritas nasional Indikator untuk mengukur program prioritas nasional tertentu.
  2. Besaran dampak Ruang lingkup dampak dari indikator yang diukur.
  3. Berbasis bukti Adanya bukti yang kredibel dari indikator yang dipilih.
  4. Defensibility Indikator yang terpilih dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan dan juga merupakan indikator yang penting bagi pemerintah.
  5. Feasibilitas, Indikator yang terpilih dapat diakses oleh seluruh fasilitas pelayanan kesehatan.
  6. Akurasi, Data yang dikumpulkan dengan menggunakan indikator tersebut harus akurat.
  7. Actionability, Perubahan perilaku maupun sistem dapat memperbaiki pencapaian indikator.
  8. Dapat diperbandingkan, Indikator harus dapat diperbandingkan dengan standar atau antar wilayah.
  9. Kredibel, Indikator harus kredibel bagi pemangku kebijakan maupun bagi fasilitas yang melakukan pengukuran.
  10. Kejelasan indikator, Indikator harus jelas dan mudah dipahami.

 

Indikator Mutu di Rumah Sakit terdiri atas :

  1. kepatuhan kebersihan tangan
  2. kepatuhan penggunaan alat pelindung diri
  3. kepatuhan identifikasi pasien
  4. waktu tanggap operasi seksio sesarea emergensi
  5. waktu tunggu rawat jalan
  6. penundaan operasi elektif
  7. kepatuhan waktu visite dokter
  8. pelaporan hasil kritis laboratorium
  9. kepatuhan penggunaan formulariun nasional
  10. kepatuhan terhadap alur klinis (clinical pathway)
  11. kepatuhan upaya pencegahan resiko pasien jatuh
  12. kecepatan waktu tanggap komplain
  13. kepuasaan pasien

Bensmark Indikator Mutu 
RSD Balung     
          

 



 

 

 

     
 
Design By : Dr. H. Rohmat Pujo Santoso